Teman-teman mulai bangun dan riuh seiring matahari yang mulai muncul. Aku berusaha sekuat badan menahan dingin dan membuka mata. Baru setelahnya sholat dan membersihkan badan. Juga mencoba untuk menyapa teman-teman, karena kejadian kemarin yang membuatku terlambat sehingga belum sempat bertemu dan berkenalan dengan mereka.
Sambil meng-antri giliran mandi, makanan juga sudah disiapkan oleh ibu pemilik pondokan. Aku juga mulai mengatur ulang barang bawaanku agar mempermudah pendakian. Rombongan kami berjumlah 20 orang ditambah dengan 2 guide dan 3 porter. Setelah semuanya siap, kami berangkat menuju pintu rimba menggunakan mobil pickup.
Jalanan awalnya aspal mulus, setelah sekitar 15 menit jalan berubah menjadi berdebu dan bergelombang yang lumayan membuat pantat pegal. Di jalan kami jug amenjumpai pendaki yang berjalan menuju pintu rimba. Untung saja kami naik mobil jadi bisa sedikit menghemat waktu dan tenaga. Setelah kami sampai di pintu rimba, mobil pickup Kembali ke pondokan untuk menjemput teman-teman yang lain karena tidak bisa sekali angkut. Agak lama menunggu sekitar 45 menit akhirnya kami semua sudah berkumpul di pintu rimba.
Kami bersiap-siap, berdoa bersama, tak lupa juga mangambil gambar sebagai kenang-kenangan. Lalu perjalanan pun dimulai pukul 09.00 WITA
Dio memimpin sebagai leader dan Gembel sebagai sweaper. Mereka berdua merupakan guide kami. Perjalanan menuju Pos 1 tidak terlalu menanjak. Di dominasi dataran sabana yang membentang luas. Mengijinkan kita untuk melihat kemegahan puncak Rinjani. Setelah hamper 2 jam berjalan kami tiba di pos 1. Kami mengambil nafas dan meneguk air sejenak. Dari pos 1 mulai banyak pendaki lain yang kami jumpai. Kebanyakan memulai perjalanan dari basecamp yang berbeda dari kami. Setelah merasa cukup beristirahat kami pun melanjutkan lagi perjalanan.
Trek menuju Pos 1 tidak tidak terlalu berbeda dengan sebelumnya. Bahkan beberapa kali kami disalib oleh pendaki yang menyewa ojek. Iya, ada ojek yang menawarkan jasa antar dari basecamp sampai pos 2 dengan biaya sekitar Rp 200.000. Yah aku pikir akan lebih dapat menikmati perjalanan apabila kita berjalan, perlahan tapi pasti, sambil menjamahi pemandangan dengan mata kita.
Waktu untuk menuju pos 2 tidak terlalu lama. Pukul 11.30 WITA kami sudah sampai disana. Keadaan di pos 2 lebih luas dari pos 1. Ada beberapa gazebo yang bisa dijadikan tempat beristirahat. Banyak pula penduduk local yang menjual makanan. Bahkan beberapa pendaki menyempatkan memasak di pos 2. Yah memang terkadang ada yang namanya Pendaki Selow – begitu aku menyebutnya - karena mereka seringkali berhenti dan memasak di tengah perjalanan walaupun belum beberapa lama berjalan. Bisa dimaklumi sih, dengan begitu kita bisa lebih intim bersama alam dan tidak terlalu kelelahan. Minusnya hanya waktu perjalanan dan bekal yang dibawa harus lebih banyak.
Kami mulai berjalan menuju pos 3. Trek dari sini mulai menanjak jauh dari sebelumnya. Banyak juga pendaki di trek jadi harus bersabar dan tetap berhati-hati. Kami berhasil mencapai pos 3 setelah satu jam berjalan. Disini kami istirahat agak lama. Kami mendapat makan siang. Sambil bergantian untuk melaksanakan sholat. Dari pos 3 kita bisa melihat trek menuju pos 4 bayangan. Itu bahkan lebih parah lagi dari trek yang barusan kami lewati.
Setelah semua selesai dengan urusannya, kami beranjak menuju pos bayangan dan dilanjutkan ke Camp Area di Plawangan Sembalun. Dari sini kami akan menghadapi Tujuh Bukit Penyesalan. Membaca namanya saja sudah bikin merinding. Aku terus berjalan sambil terus menghitung sudah berapa punggungan bukit yang aku lewati. Walaupun sepertinya hitunganku tidak pernah benar. Padahal hitunganku sudah tujuh tapi masih belum juga sampai. Perjalanan disini memakan waktu cukup lama. Sampai hari gelap pun aku belum sampai. Beberapa dari kami yang jalannya cukup cepat sudah ada yang sampai di Plawangan.
Aku masih tetap berjalan dalam kegelapan, bersabar bahwa jalan ini pasti ada ujungnya. Dari jauh aku milirik keatas dapat terlihat lampu-lampu senter. Kutebak mungkin disanalah Plawangan. Rombongan kami terbagi menjadi beberapa kelompok dalam perjalaan. Saat ini aku bersama 3 orang temanku. Kami terus berjalan menuju lampu-lampu itu. Sampai sekitar pukul 19.00 WITA kami tiba di Plawangan. Dengan raga yang utuh dan Lelah.
Tenda sudah disiapkan. Ada sekitar 5 tenda untuk rombongan kami. Aku segera masuk untuk berganti baju yang bersih dan lebih hangat. Sambil diluar kudengar teman-temanku yang tersisa sudah sampai di Plawangan juga. Aku satu tenda bersama Ari, Bang Donald, dan Bang Marwan. Kami beristirahat di dalam tenda sambil mengobrol ditemani kopi masing-masing. Entah mengapa lelah sepanjang perjalanan tiba-tiba hilang dari ingatan. Tenggelam dalam hangat canda dan dingin udara. Sementara itu para guide dan porter memasak untuk kami di tenda yang lain.
Sekitar pukul 23.00 kami selesai makan dan mencoba tidur. Besok dini hari kami harus bangun untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak (Summit Attack).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar